Bagian 5 :Memberikan konsekuensi atas pencapaian kinerja karyawan.

Pengukuran kinerja yang tidak disertai konsekuensi akan diabaikan oleh karyawan. Seorang karyawan mengetahui bahwa seberapa disiplinnya ia menjalankan tugasnya, tetap tak akan mendapatkan kenaikan gaji manakala omzet atau laba perusahaan tidak menunjukkan peningkatan. Banyak kasus terjadi dimana hasil penilaian tidak menunjukkan perbedaan pemberian kenaikan gaji kepada karyawan. Karyawan memahami bahwa dampak hasil penilaian tidak terlalu berpengaruh pada peningkatan atas kesejahteraan mereka.

Ada pula perusahaan yang memberikan kenaikan hanya berdasar pada kenaikan upah minimum kabupaten/kota. Peningkatan penghasilan sebagai konsekuensi atas prestasi kerjanya tidak menunjukkan pengaruh yang berarti. Karyawan bisa merasakan bahwa selisih konsekuensi yang diterimanya tidak jauh berbeda dengan karyawan yang mendapatkan nilai cukup. Bila perbedaan ini tidak signifikan bagi mereka maka mereka kurang memperhatikan hasil dari penilaian prestasi.
Dalam menetapkan konsekuensi maka karyawan harus bisa merasakan konsekuensi tersebut yang membuatnya mau melakukan upaya meningkatkan kinerjanya. Sebagian besar perusahaan telah menerapkan konsekuensi positif berupa kenaikan kesejahteraan atau fasilitas bagi karyawan yang berprestasi. Namun karyawan yang kurang berprestasi , tidak mendapatkan konsekuensi. Manajemen telah menciptakan “tuntutan” dalam benak karyawan atas konsekuensi positif.

Peningkatan kinerja produktifitas menjadi jauh lebih cepat terjadi bila karyawan merasakan akibat dari tindakannya. Bila ia sejalan dan mencapai kriteria performance baik maka ia dapat merasakan kesejahteraannya meningkat berbeda dengan yang lain. Demikian pula manakala ia tidak mencapai performance yang ditetapkan maka ia bersedia membayar harganya. Incentive motivation dan fear motivation harus bisa dirasakan sebagai konsekuensi sehingga mereka enggan untuk tidak disiplin dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Penetapan konsekuensi adalah bagian terpenting dalam peningkatan kinerja produktifitas.

Menggabungkan pemberian konsekuensi dengan Key performance indicator mampu mempercepat peningkatan produktifitas kerja. 70% dari seluruh pesanan terkirim dalam hari ke 3, ini bukanlah key performance indicator tetapi key result indicator. Key performance indicator adalah kegiatan kunci yang berpengaruh terhadap performance kerja secara langsung. Dalam hal pengiriman misalnya adalah jam berangkat kendaraan. Manajemen bisa memahami bahwa belum terjadi perbaikan kinerja manakala ia mendapatkan informasi jam berangkat kendaraannya. Oleh karena itu KPI adalah suatu program peningkatan kinerja 100 hari. Suatu kecepatan perbaikan yang berpengaruh terhadap daya saing perusahaan. Semenjak ditetapkan maka dalam jangka waktu 100 hari terjadi perbaikan kinerja.

Moga bisa bermanfaat

Drs.Psi. Reksa Boeana